Pria itu berjalan di tengah jalan yang penat dan terik sambil tertawa,
entah apa yang ia tertawakan….
badannya sungguh kurus tak terurus tak tertutup sehelai benangpun
semua mata menatap jijik, bisikan – bisikan kata ‘gila’ sayup – sayup terdengar,
namun dia tetap tertawa riang
tak peduli suara – suara itu, tak peduli tatapan – tatapan nanar itu…
ah andai dia melakukan hal yang sama dahulu,
tak peduli…
berserah, menerima…
merelakan…
dan percaya semua ada jalannya…
mungkin saat ini dia tidak tertawa sendiri,
mungkin dia akan menikmati saat tuanya di sebuah rumah mungil sambil menikmati seteguk kopi panas.
Tapi itu hanya mungkin,
ntah apa yang pernah dilaluinya,
yang kutahu hanya…
dia menyerah
dan dia telah kalah…