DIA, IBUKU

“Kami bukanlah manusia suci, kami hanyalah manusia biasa, namun jika kau mengenalku atau saudaraku sebagai orang yang baik, maka semua itu salah ibuku. Ibuku yang membuat kami baik dan itu baik untuk kami dan baik untuk orang – orang disekitar kami. Maka ketika aku melakukan kebaikan padamu, janganlah kau hanya berterima kasih padaku, tapi berterima kasihlah juga padanya, karena dialah aku mampu menjadi baik.”

Ibuku, seperti wanita kebanyakan yang telah mempunyai tiga orang anak. Dia bertubuh gemuk dengan perutnya yang berlemak, dimana dulu sewaktu kecil aku selalu berpikir bahwa ia sedang mengandung dan adik bayi itu ternyata hanya gumpalan lemak yang tidak akan pernah lahir. Di wajahnya tampak sedikit keriput yang ditutupi sempurna dengan make up yang masih memperlihatkan sisa-sisa gadis idaman para pria pada masanya. Yah, kuakui bahwa ibuku masih terlihat cantik diusianya yang ke enam puluh satu ini dan aku selalu berharap ketika tua nanti aku akan seperti dia, tetap dikagumi, hehe, berharap boleh kan….

Gerak gerik ibuku selalu saja menjadi hal menarik bagi kami anak-anaknya. Mata kami, telinga kami, mulut kami dan pikiran kami tidak akan pernah diam ataupun tertutup ketika itu menyangkut ibuku. Tingkah polanya yang lucu selalu mampu membuat kami tertawa disaat kami sedih, bahkan ketika kami curhat mengenai patah hati, dia bisa menjadi badut terlucu untuk kami. Ah, tidak, jangan kalian pikir karena dia lucu maka ia tidak pernah marah, salah besar kalau kalian berpikir seperti itu. Ibuku itu manusia, manusia normal yang bisa tertawa, sedih dan marah. Dia akan sangat marah sekali kalau kami tidak disiplin, malas belajar, atau berantem satu dengan lainnya hanya karena mainan atau makanan. Pernah suatu kali dia melempar tas dan sepatu sekolahku kehalaman rumah karena aku tidak meletakkan tas dan sepatu itu pada tempatnya dan malah pergi bermain bersama teman-teman disekitar rumahku. Kejam ya, ya pikirku saat itu. Tapi aku lupa sudah berapa kali aku melakukan itu, sudah berapa kali juga ibuku memperingatkan aku untuk merapihkan barang –barang itu, dan itu merupakan cara terakhir yang digunakan ibuku untuk membuat efek jera padaku, dan sayangnya, itu berhasil. Namun dibalik galaknya ibuku, ibuku sangat memikirkan aku yang pelupa. Ia rela merogoh koceknya lebih banyak untuk mengontrak rumah dekat sekolahku supaya aku tidak ketinggalan tas sekolah atau sepatu lagi (this is truly happened to me, bingung kan, sama aku juga).

Ketika masa-masa remaja dimana biasanya terjadi pemberontakan, sebagai remaja normal dan gaul akupun mengalaminya. Ibuku menjadi satu-satunya musuh terbesarku yang akan melarang semua hal yang aku ingin lakukan. Dia menjadi lawan debat setiaku saat itu. Selalu saja apa yang aku lakukan salah dimata dia, selalu saja ada komentar yang keluar dari mulutnya mengenai dandananku, selalu saja dia ingin tahu atas semua kegiatanku, teman-temanku atau kehidupan sekolahku. Tiba-tiba dia bisa menjadi seorang detektif handal yang tahu dengan siapa aku dekat, kapan aku berencana nonton bioskop, kemana aku pergi atau curhatan apa saja yang aku bicarakan dengan sahabat-sahabatku. Ah, momen paling menyebalkan menurutku, seakan ada cctv mengikuti aku. Ayolah ma, aku kan bukan anak kecil lagi, aku sudah 17 belas tahun, sudah besar, sudah punya KTP, aku sudah tau mana yang baik mana yang jahat. Baiklah, aku menang, mama mengalah memberikan aku sedikit kebebasan, dan aku merasa bahagia. Sementara… ya, bahagia sementara, sampai teman-temanku menyakitiku, kekasihku ternyata mengkhianati aku. Aku perlu mamaku, dan dia ada, dia selalu ada disana, duduk di kursi kesayangannya sambil membaca buku – buku resep masakannya. Aku menghampirinya malu, dia tersenyum dan memelukku tanpa bertanya tanpa berkata, dia hanya memelukku dan membelai lembut kepalaku. Ah, hangatnya pelukan ini.

Pada saat SMP kelas tiga, ibuku memberi kabar kalau ayahku terkena stroke dan juga perusahaan ayah bangkrut ditipu dan kami terlilit hutang yang besar sehingga harta yang kami punya harus direlakan untuk membayar hutang dan biaya rumah sakit ayah. Dari detik itu aku melihat peluh ibuku bercucuran demi tawa putra –putrinya. Dari detik itu aku mengetahui arti sebenarnya dari pribahasa kepala jadi kaki, kaki jadi kepala. Ya, itu ibuku. Seorang wanita yang dimanja oleh suaminya, yang selalu berkecukupan, yang tidak pernah berkutat dengan mesin atau listrik dan kini dia harus mengais rejeki, menjadi seorang mekanik saat ada elektronik dirumah yang rusak atau disaat listrik padam, menjadi seorang ibu sekaligus ayah. Ibuku melakukan semua hal yang dia mampu dan tidak mampu agar kami anak-anaknya dapat bersekolah. Dia mengajarkan kami menerima keadaan dan bersyukur. Dia mengajarkanku untuk tidak menyalahkan keluguan ayahku sehingga ia dapat tertipu. Dia memberi contoh pada kami untuk memaafkan orang yang telah menipu ayahku. Dia selalu berkata, “lupakanlah kejahatan orang lain padamu, maafkanlah mereka, doakan dan berterima kasihlah atas apa yang mereka lakukan padamu, dan bersyukurlah kamu mampu memaafkan mereka dan melampaui cobaan ini”. Ibuku mengajarkan kami untuk berbagi dan tidak egois, bahkan disaat kami hanya punya satu roti. Teringat kenangan  pada saat hujan besar dirumahku, hampir terlihat badai. Seorang pemulung bersama anaknya mencoba memanfaatkan atap kecil yang berada di atas pagar rumahku untuk berteduh. aku dan adikku melihat mereka dan tidak kami hiraukan, namun ibuku dari dapur membawa dua buah gelas teh manis hangat. Aku dan  adikku bersorak karena ibuku membuatkan kami teh manis hangat, namun ternyata itu bukan untuk kami namun untuk si pemulung dan anaknya tersebut. Kami bersungut-sungut kesal dan kecewa, namun ibuku hanya tersenyum lalu menarik kami melihat melalui celah jendela. Ibuku berkata, lihat mereka, mungkin yang kita berikan tidaklah seberapa, namun lihat betapa itu sangat dibutuhkan oleh mereka, jadi jangan merasa rugi dan kesal jika memberikan sesuatu kepada orang lain, karena mereka akan membalas kita dengan rasa syukur dan doa. Ibuku sangat-sangat memiliki keyakinan yang kuat mengenai kebaikan dan itu tak terbantahkan dan kamipun percaya.

Ibuku, dia bukanlah super woman seperti di tivi tivi yang sexy, tapi ia mencoba untuk menjadi supermom yang paling hebat. Dia membuang semua rasa malu dan harga dirinya agar kami kenyang. Bertahan dalam kesepian dan tetap setia pada janji pernikahannya. Sepertinya dia melupakan dirinya demi kami, dia tidak perduli jika jarinya terluka ketika memotong bahan – bahan makanan untuk dia jual, dia tidak sadar ketika sandal yang ia gunakan sudah tidak layak menutupi surga yang ada di telapak kakinya, dia melupakan rasa laparnya, dia membuat dirinya tuli akan cemooh orang disekitar, dia lupa kalau dia punya kehidupan selain anak-anaknya. Ah, ibu, jangan salahkan kami jika kami mengagumimu dan kini ijinkan kami mengembalikan hidupmu yang telah lama hilang. Misi kami saat ini adalah membuat tawanya setulus dulu, membuat tangisnya terhenti, mengangkat harga dirinya yang telah jatuh, meletakkan kembali rasa hormat orang – orang padanya, membuka sumpal telinganya agar ia bisa mendengar pujian orang – orang padanya dan memasang kasut pada kakinya untuk melindungi surga itu.

Kami bukan anak – anak hebat dengan segudang prestasi. Kami juga bukan anak jenius yang mampu menciptakan teknologi –teknologi terbaru. Kami tidak memiliki wajah tampan ataupun secantik actor- aktris, atau bahkan miss universe. Kami tidak mampu menjanjikan bintang dan bulan untuk ibu, namun kami akan selalu berusaha untuk menjadi anak kebanggaan ibu dengan cara kami, dengan segenap kemampuan kami, dengan setulus hati kami, dengan semua cinta yang kami miliki untuk ibu sehingga semua air mata dan keringat yang ibu tumpahkan tidaklah sia – sia. Doakan kami, anakmu, ma, supaya kami mampu mengembalikan guratan bahagia itu diwajahmu.

I love U, Ma….

We love U …

Nb:

If you like this essai, please visit this website and press like for me. thank you

http://www.sejutaekspresi.com/tulisan/dia-ibuku/?message=post_success#

ATTRACTIVE WITH DESIGN MUSEUM

Kadang ketika kita mendengar kata Museum, yang terlintas di kepala kita adalah suasana yang menyeramkan, terlebih museum di Indonesia. Hal ini bisa dikarenakan gedung bangunan museum di Indonesia masih menggunakan rumah atau gedung peninggalan kolonial, sebut saja gedung Fatahillah, gedung proklamasi, dsb.

Namun di beberapa Negara, Museum memiliki desain yang unik dan menarik. Hal ini sangat bermanfaat, bukan hanya untuk menghindari paradigma menyeramkan namun juga sebagai salah satu tujuan pariwisata dan juga sebagai salah satu penunjang pendidikan dan sejarah. Sehingga saya pikir alangkah baiknya apabila pemerintah Indonesia memiliki minat dalam pembangunan museum yang bukan hanya digunakan sebagai tempat penyimpanan, namun juga sebagai tempat wisata dan pendidikan.

Berikut beberpa museum di luar negri yang memiliki desain unik dan menarik dan bisa dicontoh.

Science Museum in Valencia, Spain by Santiago Calatrava

Science Museum in Valencia, Spain by Santiago Calatrava

 

The Corpus Museum is a human biology interactive museum, located near Oegstgeest in the Netherlands.

The Corpus Museum is a human biology interactive museum, located near Oegstgeest in the Netherlands.


The Museum of Islamic Art in Doha, Qatar, is one of Travel+Leisure's "World’s Coolest Buildings." I would have to agree.
The Museum of Islamic Art in Doha, Qatar

 

 


Indianapolis Children's Museum

Indianapolis Children's Museum


Natural History Museum, London by kathryn Wilkins on Flickr.
Natural History Museum, London by kathryn Wilkins on Flickr


German Historic Museum, Berlin, Germany

Would love to visit this - German Historical Museum @ Berlin

German Historic Museum, Berlin, Germany


THE NATIONAL MUSEUM OF ART #osaka #Japan, Asia, Nippon, travel

THE NATIONAL MUSEUM OF ART #osaka #Japan


Steel Volcano The Museum of Glass Tacoma, WA by Surrealize, via Flickr

Steel Volcano The Museum of Glass Tacoma, WA by Surrealize, via Flickr


Art Science Museum, Marina Bay Sands, Singapore.
Art Science Museum, Marina Bay Sands, Singapore


MOSHE SAFDIE,Holocaust History Museum,2005,Jerusalem, Israel

MOSHE SAFDIE, Holocaust History Museum, 2005, Jerusalem, Israel


The Isabella Stewart Gardner museum.  Wonderful memories of afternoons with my mom.

The Isabella Stewart Gardner museum


Simone Handbag Museum, Seoul.  Because it's a handbag. And it's a museum.

Simone Handbag Museum, Seoul


Wine's Museum | Santiago, Chile.

Wine's Museum | Santiago, Chile


Kobe Port Tower & Maritime Museum  Date: May 2007  Photographer: Jack yuk: gallery  Uploaded: 4th Oct 2007  Location: Kōbe, Japan: gallery  Show on map  Send as postcard  Featured in the Japan Photo Gallery  Sizes: M | L  Nearby accommodation: Hotel Kobe Shisyuen

Kobe Port Tower & Maritime Museum, Japan


Milwaukee Art Museum, Wisconsin, USA

Milwaukee Art Museum, Wisconsin, USA


“Your Rainbow Panorama” by Icelandic artist Olafur Eliasson is a circular walkway that sits atop the ARoS art museum in Aarhus, Denmark and gives its visitors a 360° colorful view of the city.

Your Rainbow Panorama, a Rainbow-coloured glass walkway on the roof of the Danish art museum ARoS Aarhus Kuntsmuseum, by Danish-Icelandic artist Olafur Eliasson. Opened 28 May, 2011.


ARoS art museum in Aarhus, Denmark


National Museum of Brasilia at Dusk - http://andrewprokos.com/photos/locations/brazil/

National Museum of Brasilia at Dusk



A traditional Batak house in Sumatra, Indonesia, is part of an exhibit at Vitra Design Museum in Weil am Rhein, Germany.

Vitra Design Museum in Weil am Rhein, Germany


Porsche Museum, Stuttgart, Germany by Delugan Meissl Architects

Porsche Museum, Stuttgart

Porsche Museum, Stuttgart, Germany by Delugan Meissl Architects

Benesse House Museum, in Naoshima Island, Japan. Its like a ringed doughnut, but I love it!.

Benesse House Museum, in Naoshima Island, Japan


The Louvre, Paris, France


The Getty Center, Los Angeles, CA


Claude Monet’s House and Gardens, Giverny, France


Museu Oscar Niemeyer, Curitiba, Brazil

 

Swimming Pool in the Small House

Having a swimming pool in the house certainly makes people think how expensive the house. Yes, they are right, because one of the functions of the swimming pool at home is to increase the value of the home in addition to other functions. The swimming pool, is not only to make your home look wow, but there are many functions to have a pool in your home.

Here are some functions why you should have a pool in your home:

1. To increase the value of your home

2. To make your home look great and wow

3. As a great way to beat the heat
4. As a place to gather with family or friends

5. To keep you healthy, you can also put a whirlpool in the pool, it was great for relaxation

 

is it just only the big house that could have the swimming pool in their house? how about the small house? could they have swimming pool in their house? The answer apparently is YES. But the one important thing they have to consider is how and where to build it.  when you have small house but you want some swimming pool in there, you can make fiberglass swimming pool. You can remove or move the swimming pool to the place that you want it. Beside using fiberglass, the another trick to have swiiming pool in your small house is with The Endless Pool.

The endless pool is the small swimming pool design that suite for minimum around 2,5 x 4,6 m. although the size is small but you can swim as far as you can because the Endless Pool using some machine that makes water flow is strong enough (adjustable power) then you actually swim in place but seemed to swim as usual (as against the current) –

 

See more at: http://www.otakku.com/2008/01/25/an-endless-pool/#sthash.VxoIvLPs.dpuf

Here some example ideas of swimming pool for the small house:

 

awesome 55 Blair Road / Ong

 www.eramuslim.com

 

 

 

 www.Ftamanku.com

 

WHY?

Apakah salahnya jika mencinta dengan begitu tulus

Apakah salahnya jika mengharapkan dicinta dengan tulus

Apakah salahnya sebuah harapan

merajut ataupun menyulam tak bedanya dengan menari atau menyanyi,,,,

jika aku wanita,, dia yang kau cinta sekarangpun wanita,,,

lalu apa bedanya antara diriku dengan dia?

Kami sama – sama menapak pada bumi, menatap pada langit

Lalu apa salahnya diriku dan apa benarnya dia

tak  apa kau bercinta dengannya,

hatiku telah beku

mulutku tlah membisu

telingaku tlah tuli

dan bahkan aku tlah membutakan mataku

apakah itu juga belum cukup untukmu

hingga kau ingin mencukil hatiku tuk dirinya

mengapa hatiku tak cukup untukmu

apakah begitu kecil hatiku atau begitu serakah dirimu

 

never give up

Jalan itu berliku, aku tak tahu kemana aku harus melangkah. Aku kehilangan arah dalam sekejap, mataku terpejam, mulutku membisu. Tak ada pelita memancar sedikitpun berusaha memberi jawab atas pertanyaan hatiku.
Ketika aku berusaha berbalik, pintu itu sudah tertutup dan menghilang. Terpaksa aku harus terus melangkah walau entah kemana kaki ini membawa. Tanpa tujuan tanpa cahaya, melangkah tanpa henti hingga akhirnya terantuk batu dan terjatuh. Akupun menangis sejadi2 nya mengingat tak akan ada yang menopangku, tak akan ada yang akan membersihkan lukaku, tak akan ada yang melihatku terjatuh, dan tak ada yang perduli akan kejatuhanku.
Sekelibat kudengar suara tawa yang ricuh ketika kuterjatuh. Tak hanya satu, suara itu kini menjadi dua, tiga, empat, lima, dan kini aku mulai tidak dapat menghitung berapa jumlah tawa itu…hey, aku ini sedang terjatuh, mengapa bukan tangis yang terdengar malah suara tawa yang membahana menyandera udara disekelilingku. Apa yang ditertawakan, apakah lucu jika aku terjatuh?diamlah, walau sesaat beri aku udara untuk bernafas.
Aku tak perlu rasa kasihan, atau uluran tangan tuk membantuku berdiri, cukup hentikan saja tawa itu, karena tawa itu mulai membuatku pusing dan mual sehingga aku menjadi lemas dan tidak kuat untuk berdiri lagi menopang sendiri tubuhku.
Tapi tenang saja, aku tak akan kehilangan asaku. Dengan sisa tenaga aku akan merangkak, seperti bayi yang hendak belajar berjalan, seperti itu pula aku akan mulai berdiri, berpijak dari angka nol, bersandar pada kehampaan, berpegang pada kejatuhan, aku bisa.
Aku harus berdiri, aku akan berlari secepat mungkin melewati lorong waktu ini hingga sampai pada hari akhirku tanpa mengingat kejatuhanku lagi dan agar suara tawa itu terdengar senyap- senyap berbaur dengan hembusan angin yang menerpaku disaat ku berlari menyusuri lorong gelap dan berliku ini. Dan pada akhirnya aku akan merenggut tawa itu dari dunia fana dan menjadikannya budak kebahagiaanku.

#disabilities

STOP bullying

STOP bullying

I’m deaf, but I’m not dumb….

Autism you called me, but don’t you know that I’m genius?

I can not see the world with my eyes, but my heart can see your sincerity ….

 

Do not make jokes about my disability,

because you are not a perfect man either.

 

That’s why we are called human being, not God

#disabilities

We are disabled, but that does not mean we are not human

 

you are a normal human being, it does not make you as a perfect man,

because as everyone on earth knows, there is no perfect human being created.

 

That’s why we’re called human beings, not God

INTERIOR FOR WORKING

Interior sebuah kantor adalah salah satu faktor pendukung kinerja karyawan, bukan sebuah hal wajib yang harus dipenuhi sebuah pengusaha namun menjadi salah satu faktor penting yang patut diperhatikan oleh para pengusaha.

Interior kantor yang baik bukan hanya diperhatikan untuk kebaikan dan kinerja para karyawan, namun juga membawa dampak positif bagi nama perusahaan di mata client atau tamu yang berkunjung. Pasti kita akan merasa ragu dan sumpek apabila berkunjung ke sebuah perusahaan yang kantornya berantak dan semrawut bukan. Interior sebuah kantor juga dapat berperan sebagai pengungkapan karakter dan ekspresi yang pengusaha ingin tampilkan ke publik, misalnya kantor Google yang terkesan seru dan kreatif. Melihat dari hal – hal diatas maka design interior kantor seharusnya dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha untuk menampilkan image perusahaannya dengan baik.

Dalam mendesign sebuah interior kantor, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Penempatan Tata Ruang yang tepat dan efisien

Menurut Sedarmayanti (2009:101) ”pengaturan tata ruang kantor yang baik akan mengakibatkan pelaksanaan pekerjaan kantor dapat diatur secara tertib dan lancar. Dengan demikian komunikasi kerja pegawai akan semakin lancar, sehingga koordinasi dan pengawasan semakin mudah serta akhirnya dapat mencapai efisiensi kerja”.

Beberapa faktor – faktor  yang mendukung tata ruang dikatakan baik menurut penulis, yaitu diantaranya:

a. Menggunakan segenap ruangan yang ada secara ekonomis, sehingga setiap bagian dari ruangan dapat bermanfaat. 

b. Memudahkan pengawasan sehingga manajer dapat melihat staf yang sedang bekerja.

c. Memberikan kemudahan yang optimum bagi arus komunikasi dan arus kerja.

d. Memberikan kepuasan dan kenyamanan kerja, adanya ruang untuk beristirahat – pantry kering tempat karyawan dapat melepaskan penat sejenak.

 

 

2. Warna

Permainan warna dapat membantu suasana kantor menjadi lebih hidup dan bersemangat. Pemakaian warna ini dapat dipergunakan di dinding kantor atau di furniture yang dipakai.

                                                               

3. Pengaturan Cahaya dan udara

Seperti yang kita tahu, pencahayaan yang baik sangat diperlukan seseorang untuk bekerja. Pencahayaan ini bisa didapat melalui lampu – lampu yang dipasang dan juga melalui jendela. selain memberikan penerangan, jendela ini juga dapat dipergunakan sebagai fentilasi udara di kantor apabila mengadopsi design interior alam. 

 

Contoh Design Interior yang nyaman dan baik menurut penulis:

Awesome Unilever Office Interior

Found on newhometrend.com

 

RealPages San Francisco Offices...

Found on officesnapshots.com

 

 

Commercial Office Interior Design Ideas to Refresh Your Mind : Luxury Office Interior Round Ceiling Commercial Office Interior Design Ideas

Found on warnhouse.com

 

Ruang kerja unik aneka warna (by: Vuong Interior Design)

 

commercial interior, Soft:19 Hard:50 FFE:26, open plan, open ceiling, basic furniture

Found on picasaweb.google.com

 

Cool use of a shipping container in this office. Find yours at : www.bueroinfo.at/

Via Birouinfo.ro

 

Stylist and modern office interior ideas

Found on zeospot.com

 

The office, on the 6th floor of Steuart Tower, has breathtaking views of the Ferry Building and the Bay. Each chair with a screen is a works...

Found on businessinsider.com

 

Hayden Place / Cuningham Group

Found on archdaily.com

 

Salah satu Design Interior dan architecture di Indonesia yang sedang berusaha mengepakkan sayapnya adalah aterlier yu yang portofolionya dapat di lihat di atrlyu.com 

 

 

Mereka sebut dia ‘GILA’

Pria itu berjalan di tengah jalan yang penat dan terik sambil tertawa,

entah apa yang ia tertawakan….

badannya sungguh kurus tak terurus tak tertutup sehelai benangpun

semua mata menatap jijik, bisikan – bisikan kata ‘gila’ sayup – sayup terdengar,

namun dia tetap tertawa riang

tak peduli suara – suara itu, tak peduli tatapan – tatapan nanar itu…

ah andai dia melakukan hal yang sama dahulu,

tak peduli…

berserah, menerima…

merelakan…

dan percaya semua ada jalannya…

mungkin saat ini dia tidak tertawa sendiri,

mungkin dia akan menikmati saat tuanya di sebuah rumah mungil sambil menikmati seteguk kopi panas.

Tapi itu hanya mungkin,

ntah apa yang pernah dilaluinya,

yang kutahu hanya…

dia menyerah

dan dia telah kalah…

Caraku mencintaimu

Malam ini terasa begitu sepi terlebih setelah aku mendengar bahwa kau mencintai dia. Apa yang harus kulakukan? Sebagai seorang sahabat yang baik, saat ini harusnya aku tersenyum bahagia, namun hati ini lebih memilih sebagai seorang wanita yang mencintaimu diam-diam.

Semua orang mengatakan sangat mustahil bagi pria dan wanita untuk bersahabat. tapi aku sangat yakin dengan hatiku yang akan hanya terus melihatmu hanya sebagai seorang sahabat, namun aku tidak terlalu mengenal hatiku sendiri. Aku terjatuh dalam rasa mustahil itu. Aku mencintaimu bukan hanya menyukaimu. Aku menyayangimu, bukan hanya mengagumi…

Ini salahku, salahku mengenalmu, salahku yang tidak mengenal baik hatiku, salahku yang membiarkan kau menjadi bagian terpenting hidupku, salahku mencintaimu yang ku tahu kau hanya melihatku sebagai sahabat…

***********************

Pagi ini aku melangkahkan kaki ke telp umum terjauh dari rumah. Aku takut jika ada seseorang yang kukenal mendengar pembicaraanku di telp. Jantungku berdegup begitu keras, hingga kurasa ia akan melompat keluar atau berhenti seketika. Ah, apa aku sudah gila, pikirku, meletakkan kembali gagang telp ke tempatnya. Aku berputar-putar sambil menggigit kukuku seperti yang biasa kulakukan ketika aku gugup atau takut. Tidak! Tekadku sudah bulat. Aku harus melakukan ini atau aku menyesal seumur hidupku. Sudahlah, untuk apa aku berpikir lagi, toh sebanyak dan sekeras apapun aku berpikir hasilnya akan sama. Ini soal HATI! Soal perasaan. Aku tidak mungkin mengubah dan memaksakan hati seseorang. Aku harus melakukannya. Ini kesempatan terakhirku untuk menunjukkan cintaku pada orang yang sangat berarti bagiku dengan caraku.

********* ****
Telp itu berdering. Terdengar suara lembut diujung sana. Ah, betapa bodohnya aku karena cinta. Betapa gilanya aku. Tapi percuma, dia sudah mendengar suaraku, akan lebih tampak sangat konyol dan memalukan jika kututup telp ini begitu saja.

” Hai, Ini Andrea. Rea.”
“Oh, hai Re. Tumben lu telp g? Ada apa? Aneh banget…” Ah, tuh kan kelihatan aneh dan ga jelas gitu.
” Hehehe… Iyah, emang aneh. Apa g tutup aja yah telpnya? ” Lho, koq tambah aneh…. Matilah gua…
“Hahahaha… Ga lah, becanda. Kenapa Re?”
“Hmmm…. Ga si, cuma g denger lu uda putus ya?” Kataku sedikit terbata…
“Ah, g tau ini bukan urusan g, cuma…”
Kataku lagi berusaha melanjutkan tapi kata-kata itu terasa hanya di tenggorokan.
“Emang bukan urusan lu. Trs kenapa lu telp g?” Jawabnya tiba2 menjadi ketus
” Sorry-sorry, g bukan mau bikin lu tersinggung atau inget-inget masalah ini. Tapi g mst ngomong ini ke lu.”
“Apa? Bukannya lu puas?”
“Ga, g ga pernah berharap kaya gini. Justru itu sekarang g telp lu.”
“Oh ya? Ga pernah berharap? Lalu?”
” G mau lu balikan sama dia. Dia cinta banget sama lu dan sekarang dia lagi desperate banget gara-gara kehilangan elu. Plis sekali ini denger kata-kata g.”
“Oh ya? Kenapa g harus percaya?”
“Karena hanya ini yang bisa g lakuin. Dan ini yang terakhir. G yakin Nad, lu bisa bahagian Rio, karena yang Rio butuh itu lu.”

Tut…tut… Tut…

**************

“Oi Rea… Sini..sini..”
“Hey la, uda lama?”
” Iya, lu lama banget. Eh, bukannya itu Rio? Koq sama Nadia lagi? Bukannya uda putus tuh kemaren?”
Aku hanya menggeleng dan mengangkat bahu sebagai jawabanku untuk Lala. Sepintas aku melirik pada mereka yang tersenyum bahagia diujung sana. Yah, ini caraku mencintaimu, Rio, sahabat dan wanita yang diam-diam mencintaimu.